Selain GPU, 5 Game Ini Juga Membutuhkan Performa CPU yang Maksimal | Peran GPU dalam video card sangat penting ketika kita menjalankan game dan software rendering 3D. Dengan munculnya grafis kelas atas, GPU harus lebih kuat untuk menangani dan menghadirkan program atau driver grafis 3D yang kaya akan detail visual.
Nah, mulai dari sini, banyak gamer yang percaya bahwa power dan performa CPU tidak penting untuk gaming. Sayangnya, anggapan itu tidak tepat dan biasanya salah. Faktanya, banyak game modern yang kompleks juga membutuhkan kinerja CPU maksimum pada beban lebih dari 60 persen.
Faktanya, tidak jarang game modern mendorong kinerja CPU Anda hingga hampir 100 persen. Ini, tentu saja, juga akan meningkatkan suhu. Jadi ini adalah seri game berat yang membutuhkan performa CPU maksimal?
5 Game yang Membutuhkan Performa CPU Maksimal Selain GPU
1. Cities: Skylines
Berdasarkan pengalaman penulis, Cities: Skylines adalah salah satu game simulasi pembangunan kota yang paling detail, kompleks, dan intensif sumber daya untuk PC. Game ini akan menjadi lebih menantang ketika kita mengaktifkan atau menambahkan DLC dan mod grafis agar lebih realistis dan megah.
Karena itulah daripada hanya mengandalkan kemampuan GPU atau video card, game besutan Colossal Order ini sangat menuntut performa CPU yang maksimal. Untuk tujuan keamanan, gunakan prosesor Intel Core i5 dan i7 generasi menengah agar game tetap berjalan lancar.
2. Cyberpunk 2077
Bahkan, kartu grafis kelas RTX 3050 masih cukup berat untuk menjalankan game CD Projekt ini. Jika Anda berpikir bahwa Cyberpunk 2077 hanya akan menghabiskan sumber daya GPU, ini adalah asumsi yang salah. Pasalnya, sebuah game yang dirilis pada akhir tahun 2020 akan sangat membebani CPU kita.
Untuk pengoperasian yang aman, Anda perlu menggabungkan komputer dengan RAM 16 GB, kartu grafis VGA RTX 3060, dan prosesor Intel Core i7 generasi ke-11 atau ke-12. Jika tidak, frame rate akan turun dan lag dapat terjadi. Mungkin itu sebabnya para pemain tidak menyukai game ini. Bagaimana menurut anda
3. Civilization VI
Variabel merupakan salah satu elemen yang membuat sebuah game mampu mengaburkan kemampuan CPU. Variabel penting dalam game, seperti probabilitas (what if), kecerdasan NPC, kondisi lingkungan yang terus berubah dan keterkaitan alur cerita dengan pilihan dialog, menjadi rangkaian elemen teknis yang memaksa CPU untuk bekerja lebih aktif.
Rupanya, opsi ini tidak hanya ditemukan di game role-playing tingkat tinggi, tetapi juga dalam simulasi besar. Nah, salah satu game tersebut adalah Civilization VI, karya Firaxis Games yang sukses merebut hati para gamers. Gunakan prosesor Intel Core i3 generasi ke-10, ke-11, atau ke-12 untuk menghindari kemacetan.
4. Assassin’s Creed: Valhalla
Assassin’s Creed: Valhalla dirilis pada tahun 2020 dan menjadi salah satu game yang paling banyak diminta untuk PC. Nah, ternyata game ini juga akan mengurangi beban CPU secara signifikan. Meski bukan yang terbaik dari seri Assassin’s Creed, game besutan Ubisoft ini tetap menawarkan grafis berkualitas tinggi dengan banyak pilihan.
Ini menggunakan RAM 16GB, RTX 2060 setara VGA, dan prosesor Intel Core i5 generasi berikutnya untuk menebus visual. Jika Anda menggunakan prosesor AMD, Anda dapat memasangkan AMD Ryzen 5 5600 untuk menghilangkan potensi kemacetan yang dapat terjadi saat dipasangkan dengan GPU kelas atas.
5. Microsoft Flight Simulator 2020
Tampilan kualitas visual yang lebih baik masih belum cukup bagi Microsoft untuk menghangatkan VGA kita. Selain itu, Microsoft Flight Simulator 2020 juga akan membuat prosesor kelas menengah Anda berjalan tanpa harapan. Ada banyak variabel dalam game ini, seperti pengaruh cuaca terhadap getaran pesawat.
Mungkin kerumitan dan tingkat detail yang tinggi ini dapat mengangkat Microsoft Flight Simulator sebagai game simulasi terbaik. RAM 32GB, kartu grafis VGA RTX 3080 dan prosesor Core i9 generasi berikutnya adalah banyak komponen komputer yang dapat menjalankan game ini dengan cara terbaik.
Penutup
Nah, banyak game modern dengan banyak pilihan terbukti menurunkan performa CPU secara signifikan dan bisa sampai 90 persen. Oleh karena itu, prosesor generasi lama tidak dapat digunakan untuk menjalankan game berat dengan lancar.
Leave a Comment